Rabu, 21 Desember 2011

SYOK

DEINISI
Gangguan sirkulasi yang mengakibatkan gangguan perfusi organ dan oksigenasi jaringan.

TUJUAN
Mampu mengidentifikasikan serta dapat melakukan usaha mempertahankan kehidupan pederita syok tanpa menggunakan alat invasif.

PENYEBAB
  • Kekurangan cairan / darah (pendarahan)--> Penyebab terbanyak.
  • Gangguan pada jantung.
  • Infeksi yang berat.
  • Trauma pada saraf.
TANDA DAN GEJALA
  • Gekisah, kesadaran menurun / tidak sadar.
  • Pucat, kaki / lambat.
  • Nadi cepat / tidak teraba
  • Tekanan darah tinggi / tidak teratur.
TATALAKSANA
Tergantung dari penyebab syok tersebut.
Penyebab terbanyak adalah perdarahan / Hermohagik.

SYOK HERMOHAGIK PADA TRAUMA
Volume darah orang dewasa normal adalah 7% dari BB. Bila penderita gemuk maka volume darah berdasarkan berat badan idealnya.

Macam-macam Perdarahan.
  1. Ringan.
  2. Sedang.
  3. Berat.
  4. Sangat berat
Perdarahan Ringan.
Gejala Klinis :
  • Kehilangan darah minimal
  • Tekanan darah / nadi / frekuensi napas biasa normal
Penangannan :
  • Penggantian cairan
  • Operasi bila perlu
Perdarahan Sedang :
Gekala Klinis :
  • Kehilangan darah <30% volume darah
  • Denyut nadi cepat / takikardia
  • Penurunan tekanan nadi
Penanganan :
  • Memerlukan tranfusi darah
Perdarahan sangat berat :
Gekala Klinis :
  • Penurunan tekanan darah diastolik yang cukup besar
  • Kesadaran menurun
  • Produksi urine hampir tidak ada
Penanganan
  • Rujuk ke Rumah Sakit

SETIAP PENDERITA TRAUMA DENGAN NADI CEPAT DAN AKRAL DINGIN DIANGGAP DALAM SYOK





PENGELOLAAN AWAL SYOK
A. PEMERIKSAAN FISIK
  • Airway & Breathing
Jalan napas dan pernapasan tetap merupakan prioritas pertama untuk mendapatkan oksigenasi yang cukup. Bila perlu, tambahkan oksigen
  • Sirkulasi dan montrol perdarahan
Kontrol perdarahan luar. lakukan penekanan dengan menggunakan balukan pada daerah luka.
Pembidaian dengan Spalk / Traksi dapat membantu mengurangi perdadarahan pada tulang panjang
  • Disability - Pemeriksaan Neurologis

  • Exposure
Periksa keseluruhan fisik & prioritaskan terhadap keadaan yang mengancam nyawa.
  • Dekompresi
Tindakan biasanya dilakukan oleh para medis.

B. AKSES VASKULER
Biasanya dilakukan oleh para medis.

C. PEMBERIAN CAIRAN AWAL
Dilakukan oleh paramedis.

EVALUASI
Gejala & Tanda yang dipakai oleh diagnosis syok, juga dipakai untuk menilai hasil resusitasi.

Selasa, 20 Desember 2011

SYNCOPE (PINGSAN)

DEFINISI
Hilangnya kesadaran sementara. Kesadaran dapat kembali tanpa bantuan medis

PENYEBAB
  • Kelelahan yang berlebih.
  • Psikis ( rasa takut, rasa sedih, dan lain-lain ).
  • Kurangnya asupan Nutrisi dan cairan.
  • Suhu yang terlalu tinggi.
TATALAKSANA
  • Letakkan pada tempat teduh.
  • Posisikan kepala lebih rendah dari kaki.
  • Longgarkan pakaian yang ketat.
  • Bila muntah miringkan kepala untuk mencegah muntahan masuk ke paru-paru.
  • Berikan bau yang menyengat.
  • Bila sadar beri air minum yang hangat dan manis

Senin, 19 Desember 2011

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

DEFINISI
Cara penangulanggan / pertolongan pada kasus trauma / kecelakaan / penderita gawat darurat yang disebabkan kondisi kegawatdaruratan.

TUJUAN P3K

  1. Memberikan pertolongan darurat bagi korban kecelakaan yang terjadi dimanapun sebelu pertolongan yang lebih lanjut dan tepat oleh dokter.
  2. Mempertahankan daya tahan korban pada saat pertolongan yang pasti belum di berikan.
  3. Meringankan penderita dan mencegah agar cedera tidak semakin parah.

Minggu, 18 Desember 2011

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

DEFINISI

Merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat mengalamai kegawatdaruratan.

TUJUAN

  1. Mengetahui resutitasi jantung paru
  2. Mengenali tanda-tanda gangguan airway & breathing pada penderita gawat darurat
  3. Teknik mempertahankan jalan napas
  4. Memberikan bantuan pernapasan
OBTRUKSI JALAN NAPAS
Obstruksi jalan napas dapat total atau parsial. 
A. Obstruksi total
Berawal dari obstruksi parsial yang kenudian menjadi total.

Membebaskan sumbatan karena benda asing pada orang dewasa :
  1. Lakukan Hemlich Manuver
  2. Penderita Obesitas & Wanita hamil dengan chest thrust
  3. Hubungi SPGDT
  4. Lakukan Abdominal thrust
  5. Bila benda terkihat lakukan dengan sapuan jari
Pada anak / bayi :
  1. Jika sumbatan ringan. biarkan penderita membersihkan jalan napasnya sendiri dengan batuk
  2. Jika sumbatan berat, lakukan Hemlich manuver. pada bayi, lakukan back follow diikuti chest trust berulang sampai benda keluar
  3. Jika penderita tidak sadar lakukan RJP. Perhatikan sebelum melakukan ventilasi  apakah terdapat benda atau tidak pada mulut penderita.
B. Obstruksi Parsial :
Pertolongan untuk obstruksi parsial biasanya dilakukan dengan pemasangan alat di Rumah Sakit.

I. BUKA JALAN NAPAS (AIR WAY) MANUAL.
Membuka jalan napas dengan manuver Head Tilt Chin bila tidak ada taruma kepala atau leher. Jika curiga ada trauma servikal, gunakan manuver Jaw Trust tanpa Ekstensi kepala.

II. BREATHING DAN PEMBERIAN OKSIGEN.
Bila Air Way udah baik, belum tentu pernapasan baik sehingga perlu selalu dilakukan pemeriksaan apakah pernapasan penderita sudah kuat, adekuat atau belum.
1. Pemeriksaan fisik penderita.
2. Pemeriksaan oksigen.

III. CIRCULATION.
Sirkulasi meliputi jantung & pembuluh darah.
Sedangkan jantung, paru-paru dan otak yang saling bekerjasama untuk mempertahankan kehidupan. Fungsi dari ketiganya saling ketergantungan.

Saat jantung berhenti berdenyut,
Kematian klinis terjadi pada penderita henti napas dan henti jantung.
Kejadian ini terjadi selama 4-6 menit, sel otak mulai mengalami kematian

BILA PENDERITA HENTI NAPAS BELUM TENTU HENTI JANTUNG.
BILA PENDERITA HENTI JANTUNG SECARA OTAMATIS PENDERITA PENDERITA MENGALAMI HENTI NAPAS.
LAKUKAN RJP SEGERA.

1. UMUM
Sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah :
  • Frekuensi denyut jantung
  • Tekanan darah
  • Denyut nadi
2. SYOK
Dapat disebabkan oleh beberapa hal. Gejala syok adalah kulit pucat, dingin, takikardi, berkurangnya urine, gangguan kesadaran dan turunnya tekanan darah.

3. RESUSITASI JANTUNG PARU
Anda dapat mengetahui penderita membutuhkan tindakan RJP dengan memastikan penderita tidak sadar, tidak bernapas dan nadi tidak berdenyut. Kompresi dada berhasilkarena menekan jantung diantara sternum & tulang belakang yang memaksa darah keluar.

RJP terus dilakukan sampai :
  • Petugas kelelahan.
  • Penderita sudah diserahkan ke petugas Rumah Sakit.
  • Penderita sedang di Resusitasi.
  • Penderita telah dinyatakan meninggal oleh pihak yang berwenang (dokter)
TAHAPAN RJP.
  1. Cek kesadaran
  2. Aktifkan SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu)
  3. Periksa pernapasan (breathing)
  4. Pemberian pernapasan bantuan
  5. Pemeriksaan nadi
  6. Bantuan pernapasan tanpa kompresi dada
  7. Kompresi dada
TEHNIK
Untuk memaksimalkan keefektifan kompresi dada, dilakukan cara :
  1. Dengan meletakkan pada posisi terlentang pada alas yang keras
  2. Penolong berlutut di samping penderita sejajar dengan toraks (dada) penderita
  3. Tekan pada pertengahan bagian bawah sternum penderita, diantara puting susu
  4. Letakkan tumit tangan di atas sternum pada bagian tengah dan letakkan tangan kedua diatasnya
  5. Tekan Sternum lebih kurang 1.5 sampai 2 Inchi ( lebih kurang 4 - 5 cm) dan kemudian biarkan dada kembali pada posisi normal.




Java Backlink

KURS MATA UANG